S1 Teknik Biomedis

Brailletek: Inovasi Tim Mahasiswa Teknik Biomedis ITTP di Innovilage 2023

Di era teknologi saat ini, inovasi tak hanya sekadar konsep, tetapi juga solusi nyata untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh masyarakat. Pada ajang Innovilage 2023 yang diselenggarakan oleh PT Telkom Indonesia melakukan sosial projek di SLB ABCD Kuncup Mas untuk membantu anak disabilitas. Tim ini terdiri dari mahasiswa Teknik Biomedis dari Institut Teknologi Telkom Purwokerto (ITTP) yang beranggotakan, Keyza Nuralifa Kalyana Puteri (Teknik Biomedis 2021) sebagai ketua tim, Puspa Maudi Elsalami (Teknik Biomedis 2021), dan Andri Juli Setyawan (Teknik Elektro 2020), dengan Bapak Mas Aly Afandi, S,ST.,M.T., selaku dosen pembimbing.

Anak-anak tunanetra seringkali dihadapkan pada keterbatasan dalam mengakses materi pembelajaran. Mereka memerlukan metode pembelajaran yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Tim mahasiswa Teknik Biomedis ITTP menyadari hal ini dan bertekad untuk menciptakan solusi yang dapat meningkatkan pembelajaran mandiri bagi anak tunanetra. BrailleTek atau Braille Teknologi merupakan perangkat pembelajaran mandiri bagi anak tunanetra berbasis teknologi yang mengintegrasikan sensorik, umpan balik suara, dan kartu chip dengan huruf Braille. Penggunaan teknologi seperti RFID, suara, dan umpan balik fisik membantu siswa tunanetra dalam belajar mandiri. Mari kita bahas tentang Brailletek:

1. Desain Braailltek

BrailleTek dirancang dengan bentuk ergonomis yang menyerupai jam tangan, memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi pengguna. Dengan menempelkan atau menyentuhkan kartu braille ke perangkat Brailletek, pengguna dapat dengan mudah mengakses informasi braille atau menjawab pertanyaan.

2. Kartu Braaille

Sebuah kartu Braille khusus telah dirancang untuk Brailletek. Kartu ini memungkinkan anak tunanetra untuk meraba bentuk dan pola huruf Braille, membantu mereka dalam mengenali dan menebak huruf dengan lebih baik.

3. Umpan Balik Suara dari Brailletek

Brailletek dilengkapi dengan teknologi suara yang memberikan panduan dan umpan balik kepada pengguna. Anak tunanetra dapat mendengarkan petunjuk, informasi, dan penjelasan yang mendukung proses pembelajaran mereka dengan lebih baik

SLB ABCD Kuncup Mas, yang terletak di Desa Sudagran, Kabupaten Banyumas, menjadi salah satu institusi pendidikan inklusif yang beruntung menerima dukungan Brailletek. Tim mahasiswa Teknik Biomedis ITTP berkomitmen untuk terus memberikan dukungan kepada SLB ABCD Kuncup Mas dan institusi-institusi serupa. Dengan harapan Brailletek dapat menjadi alat yang menyebarkan pendidikan inklusif di Indonesia sehingga membuka pintu bagi masa depan yang lebih baik bagi anak-anak tunanetra.

Related Post